BEP, atau Break-Even Point, adalah titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya, sehingga tidak ada keuntungan atau kerugian yang dibuat. Cara menghitung BEP tergantung pada jenis bisnis atau proyek yang sedang Anda evaluasi. Secara umum, ada dua cara umum untuk menghitung BEP: dengan menggunakan metode persamaan dan dengan menggunakan grafik.
Metode Persamaan:
Hitung Kontribusi Margin Per Unit: Kontribusi margin per unit adalah selisih antara harga jual per unit dan biaya variabel per unit. Biaya variabel adalah biaya yang berubah seiring dengan volume produksi, seperti bahan baku atau biaya produksi langsung lainnya.
KontribusiMarginPerUnit=HargaJualPerUnit−BiayaVariabelPerUnitHitung Rasio Kontribusi Margin Total: Rasio kontribusi margin total adalah persentase dari setiap penjualan yang tersisa setelah memperhitungkan biaya variabel.
RasioKontribusiMarginTotal=HargaJualPerUnitKontribusiMarginPerUnit×100%Hitung BEP Dalam Unit: BEP dalam unit adalah jumlah produk yang perlu Anda jual untuk menutupi semua biaya tetap.
BEP(Unit)=KontribusiMarginPerUnitBiayaTetap
Metode Grafik:
Buat Grafik Pendapatan dan Biaya: Buat grafik yang menunjukkan pendapatan total, biaya total, dan titik di mana kedua garis tersebut bertemu.
Tentukan Titik Potong: Temukan titik di mana garis pendapatan total dan garis biaya total bertemu. Ini adalah BEP.
Memahami BEP penting untuk mengevaluasi potensi keuntungan dan risiko suatu bisnis atau proyek. Dengan mengetahui BEP, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam perencanaan bisnis dan strategi penjualan.
Berapa lama biasanya BEP dapat tercapai?
Break-Even Point (BEP) tidak berhubungan dengan waktu, melainkan dengan volume penjualan atau produksi. BEP adalah titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya, sehingga tidak ada keuntungan atau kerugian yang dibuat. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai BEP tergantung pada beberapa faktor, termasuk:
Tingkat Penjualan: Semakin tinggi tingkat penjualan, semakin cepat BEP akan tercapai.
Biaya Tetap: Semakin rendah biaya tetap, semakin cepat BEP akan tercapai.
Kontribusi Margin: Semakin tinggi kontribusi margin, semakin cepat BEP akan tercapai.
Strategi Pemasaran: Strategi pemasaran yang efektif dapat meningkatkan penjualan dan mempercepat pencapaian BEP.
Keadaan Ekonomi: Faktor-faktor eksternal seperti kondisi pasar dan persaingan juga dapat mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai BEP.
Dalam praktiknya, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai BEP dapat bervariasi dari bisnis ke bisnis, dan bahkan dari proyek ke proyek dalam bisnis yang sama. Analisis yang cermat tentang faktor-faktor di atas dapat membantu dalam memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai BEP dalam suatu situasi tertentu.
Berikut adalah contoh sederhana menghitung BEP pada usaha penjualan makanan
Mari kita asumsikan Anda memiliki usaha penjualan makanan dengan detail berikut:
- Harga jual per porsi makanan: Rp 20.000
- Biaya variabel per porsi makanan: Rp 8.000
- Biaya tetap bulanan: Rp 50.000.000
Dengan informasi ini, kita dapat menghitung Break-Even Point (BEP) dalam unit penjualan makanan.
Langkah 1: Hitung Kontribusi Margin Per Unit
Kontribusi margin per unit adalah selisih antara harga jual per unit dan biaya variabel per unit.
KontribusiMarginPerUnit=HargaJualPerUnit−BiayaVariabelPerUnit KontribusiMarginPerUnit=Rp20.000−Rp8.000=Rp12.000
Langkah 2: Hitung BEP dalam Unit
BEP dalam unit adalah jumlah produk yang perlu Anda jual untuk menutupi semua biaya tetap.
BEP(Unit)=KontribusiMarginPerUnitBiayaTetap BEP(Unit)=Rp12.000Rp50.000.000 BEP(Unit)≈4167
Jadi, dalam contoh ini, Anda perlu menjual sekitar 4167 porsi makanan untuk mencapai Break-Even Point (BEP), di mana total pendapatan akan sama dengan total biaya (biaya tetap dan variabel), dan Anda tidak akan menghasilkan keuntungan atau kerugian. Jika Anda menjual lebih dari 4167 porsi makanan, Anda akan mulai menghasilkan keuntungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar